Jangan Buang Minyak Jelantah, Bisa Jadi Bahan Baku Biodiesel yang Menguntungkan

Ilustrasi gambar minyak goreng bekas atau jelantah (dok congerdesign/pixabay.com)

 

Liputan6.com, Jakarta Minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai ternyata berpotensi memenuhi kebutuhan biodiesel nasional hingga 32 persen.

Minyak jelantah ini tercatat bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar biodiesel secara komersil. Potensi besar ini dipetakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam memenuhi kebutuhan pemanfaatan B30.

Subkoordinator Keteknikan Bioenergi Kementerian ESDM Hudha Wijayanto mengungkapkan, ada 2 prinsip utama yang harus dipenuhi apabila menjadikan jelantah sebagai bahan baku biodiesel.

“Pertama, kualitas minyak jelantah harus mencapai standar spesifikasi biodiesel. Kedua, punya nilai keekonomian tinggi dan dapat diimplementasikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (18/4/2021).

Menurut Hudha, jika minyak jelantah dikelola dengan 2 prinsip tersebut, maka pemanfaatannya dapat memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional.

“Jika kedua prinsip tersebut bisa dipenuhi oleh biodiesel dari jelantah, maka potensi jelantah sebesar 3 juta kiloliter per tahun akan dapat memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional,” katanya.

 

Berdampak Positif ke Lingkungan

Pertamina Latih Warga Manfaatkan Minyak Jelantah Menjadi Lilin.

Pada kesempatan yang sama, Engagement Unit Manager Traction Energy Asia Ricky Amukti menandaskan keberadaan minyak jelantah ebagai bahan bakar biodiesel memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan.

“Minyak jelantah yang dibuang sembarangan akan berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup. Jika menumpuk di selokan, akan menimbulkan bau dan air selokan jadi kotor. Jika terserap di tanah, kualitas tanah akan menurun,” ungkapnya. 

Ricky menambahkan penggunaan biodiesel dari minyak jelantah ini akan menekan jumlah emisi karbon. Berdasarkan analisa Kementerian ESDM, biodisel sendiri berpotensi mengurangi 91,7 persen emisi karbon dibandingkan solar.

“Jika memanfaatkan jelantah, kita tak perlu mengganti hutan dengan perkebunan kelapa sawit, yang justru berpotensi meningkatkan emisi karbon,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di liputan6.com dengan judul: “Jangan Buang Minyak Jelantah, Bisa Jadi Bahan Baku Biodiesel yang Menguntungkan

Article written by

Annisa Sekar Sari

Enjoying this article?

Relevant Articles

Posted: November 23, 2020

Catatan Kritis atas Ketentuan mengenai Lingkungan Hidup dalam Pasal 23 RUU Cipta Kerja

April 2020 – Tulisan ini membahas beberapa persoalan yang muncul dari revisi Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja terhadap UUPPLH. Download PDF

Posted: Januari 14, 2021

Analisis Tekno-Ekonomi Pemanfaatan Cellulosic Ethanol di Indonesia yang Berasal dari Limbah Kelapa Sawit

Jumlah ketersediaan residu dari industri kelapa sawit Indonesia sangat besar dan lebih dari cukup untuk mendukung lusinan pabrik Cellulosic Ethanol

Posted: Mei 18, 2025

Pembangunan Rendah Karbon: Investasi Daerah untuk Masa Depan Berkelanjutan

Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) secara signifikan, namun komitmen itu tak akan berarti tanpa peran aktif