2020

Penggunaan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Biodiesel Atasi Fluktuasi HIP

Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dapat membantu pemerintah mengatasi fluktuasi Harga Indeks Produksi (HIP) Biodiesel dari crude palm oil (CPO) dan solar. Foto/Dok

 

JAKARTA – Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dapat membantu pemerintah mengatasi fluktuasi Harga Indeks Produksi (HIP) Biodiesel dari crude palm oil (CPO) dan solar yang tergantung pada harga di pasar internasional. 

Manajer Riset Traction Energy Asia Ricky Amukti mengatakan, meski biaya konversi biodiesel dari minyak jelantah lebih tinggi, tetapi HIP biodiesel dari minyak jelantah lebih murah dibandingkan dengan HIP dari CPO. Hal ini karena faktor harga bahan baku. 

“Tren HIP Biodiesel dari CPO umumnya lebih tinggi dari HIP solar. Sehingga selalu ada potensi beban subsidi yang tinggi untuk menghadirkan bahan bakar biodiesel. Sementara, minyak jelantah merupakan komoditas yang nilainya tidak tergantung pada harga di pasar internasional,” ujarnya dalam webinar, Selasa (29/12). 

Menurut dia, pemerintah dapat menetapkan harga tetap (fixed price) sebagai kompensasi bagi sektor penyumbang minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel. Jika minyak jelantah ditetapkan sebagai bahan baku biodiesel, pemerintah memiliki pasokan bahan baku biodiesel yang harganya stabil dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas di pasar internasional. 

“Faktor penting lainnya adalah stabilitas harga bahan baku minyak jelantah karena tidak terpengaruhi faktor eksternal,” jelasnya. 

Ricky menambahkan, pemanfaatan minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel dapat menjadi contoh konkret ekonomi daur ulang (circular economy) yang efisien dan multi manfaat. Sektor rumah tangga serta sektor usaha hotel, restoran dan kafe dapat dilibatkan sebagai pemasok minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel. 

Dengan kebijakan insentif yang tepat, sektor-sektor tersebut dapat menikmati tambahan pendapatan sebagai pemasok minyak jelantah.

“Dengan sistem tersebut, masalah limbah minyak jelantah yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan dapat teratasi, kebutuhan pasokan biodiesel dapat terpenuhi dan dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sektor rumah tangga serta sektor hotel restoran dan kafe,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul: “Penggunaan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Biodiesel Atasi Fluktuasi HIP

Article written by

Annisa Sekar Sari

Enjoying this article?

Relevant Articles

Posted: May 18, 2025

Low-Carbon Development: Local Investments for a Sustainable Future

Indonesia has committed to significantly reducing greenhouse gas (GHG) emissions. But that commitment will mean little without the active participation

Posted: March 17, 2022

Green Investment Is Not Just Branding

For issuers, green investment products or implementing sustainable business principles is actually profitable, as they are considered more interesting by

Posted: April 16, 2021

Peluang Usaha Ratusan Juta dari Minyak Jelantah, Ini 5 Kiat Suksesnya

  Suara.com – Hampir semua orang Indonesia suka gorengan. Masalahnya, minyak goreng yang digunakan di kaki lima sering kali sudah